Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja dalam Pemberian ASI berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Bayi Usia 1 Tahun di Desa Bedewang Kecamatan Songgon Banyuwangi Tahun 2017

Authors

  • Ayuk Naimah Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

DOI:

https://doi.org/10.36835/jurnalmidz.v2i2.646

Abstract

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan ISPA adalah menyelimuti berlebihan, pemberian makanan tambahan terlalu dini, kurangnya pemberian ASI, imunisasi, polusi udara, tempat tinggal yang padat, kurangnya ventilasi dan sosial ekonomi. Desain penelitian ini adalah analitik survey sampai peneliti memenuhi target yang diinginkan dalam waktu satu bulan secara bertahap dengan menyebarkan kuesioner pada 35 responden. Subyek yang diteliti ditarik dari populasi dengan cara Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017 yang ditabulasi silang diperoleh hasil hampir seluruhnya responden tingkat pengetahuan kurang sejumlah 32 responden (91.4%) terjadi ISPA, dan sebagian kecil responden tingkat pengetahuan cukup sejumlah 3 responden (8.6%) tidak terjadi ISPA. Analisis data dengan menggunakan uji Krusskal Wallis didapatkan interprestasi hasil Pearson's R = 1.000, sehingga dibanding dengan Krusskal-Wallis Correlation = 1.000. Dari hasil data tersebut dikatakan ada hubungan jika Pearson's R = Kruskal-Wallis Correlation maka H1 diterima. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS maka didapatkan hubungan koefisien korelasi 0,80 – 1,000 korelasi sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi usia ? 1 tahun berhubung sangat kuat. Pada ibu bekerja tingkat pengetahuan dalam pemberian ASI kurang maka akan terjadi ISPA. Dalam pemberian ASI pada waktu ibu bekerja tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI pada bayinya, banyak upaya yang dapat dilakukan oleh ibu dan yang terpenting adalah perubahan pikiran serta komitmen sebagai orang tua untuk mengutamakan kesehatan dan tumbuh kembang pada bayinya.
Kata Kunci : Kejadian ISPA, Pengetahuan Ibu Bekerja, Pemberian ASI

Author Biography

Ayuk Naimah, Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

References

Abdullah. 2008. Pengaruh Pemberian ASI Terhadap Kasus ISPA pada Bayi Umur 0-4 Bulan. Jakarta: UI

Allen & Marotz. (2010). Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Di Terjemahkan Oleh Valentino. Jakarta: PT Indeks.

Depkes RI, 2011. http://www.depkes.go.id/downloads/advertorial/adv_pp_asi.pdf diakses pada tanggal 2 Agustus 2017 pukul 20.05

Departemen Kesehatan RI. 2011. Pneumonia Penyebab Kematian. Dari : www.depkes.go.id

Departemen Kesehatan Jatim . 2012. Data kasus Pneumonia Anak .

Data Dinas Kesehatan Banyuwangi 2012- 2013 Tentang ASI Esklusif

Endah PN, Daroham dan Mutiatikum. (2009). Penyakit ISPA hasil RISKESDAS di Indonesia. Bulletin Penelitian Kesehatan Supplement 2009 : 50-55

Notoatmodjo S. 2007b . Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Inayah, Abdllah. (2013) Determinan Perilaku Pemberian Air Susu Ibu Esklusif Pada Ibu Pekerja. Jurnal kesehatan Masyarakat Nasional, 7 (7), 298-303

Sugiarti, Eni. (2011). Faktor- faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Esklusif di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. Jurnal Kesehatan, 4 (2), 195-206

Setiowati, Tri.(2011). Hubungan Faktor- faktor Ibu Dengan Pelaksanaan Pemberian ASI Esklusif pada Bayi Usia 6- 12 Bulan . Jurnal Kesehatan 2.

Syahrani, Santoso dan Sayono. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pelaksanaan ISPA Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Dalam Merawat Anak Dengan ISPA di rumah. Di akses 15 juni 2017 09.00 WIB

WHO. 2008. Pneumonia. http://www.who.int/en/. Diakses tanggal 17 Maret 2017 pukul 21.00 WIB.

Downloads

Published

2019-11-30

How to Cite

Naimah, A. (2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja dalam Pemberian ASI berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Bayi Usia 1 Tahun di Desa Bedewang Kecamatan Songgon Banyuwangi Tahun 2017. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 2(2), 55–60. https://doi.org/10.36835/jurnalmidz.v2i2.646

Issue

Section

Artikel