Motivasi Konsumsi Sayuran pada Santri Pondok Pesantren Al-Imdad

Authors

  • Liya Hidayatun Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Indonesia
  • Nurul Salehawati Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56013/jebi.v2i2.1604

Keywords:

Motivation, Consumtion, Vegetables, Student, Boarding School

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi konsumsi sayuran serta keeratan hubungan antara motivasi dan konsumsi sayur pada santri pondok pesantren Al-Imdad. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (purposive proporsional random sampling) dengan kuesioner. Responden yang digunakan adalah 100 santri. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi santri dalam mengkonsumsi sayuran memiliki dua variabel yaitu variabel rasional pada indikator ketersediaan dengan presentase paling tinggi sebanyak 47% setuju dan 44% sangat Setuju. Variabel emosional dengan indikator kepratisan memiliki presentase paling tinggi sebesar 39% setuju dan 47% sangat setuju. Motivasi santri yang paling memdominasi diantara keduanya adalah motivasi variabel rasional. Hasil uji keeratan hubungan antar dua variabel motivasi dan konsumsi menunjukkan variabel motivasi memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan konsumsi sayur. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji korelasi rank spearman/nilai r hitung untuk setiap indikator yang melebihi nilai kriteria koefisien korelasi yang telah ditentukan. Nilai rho variabel rasional pada indikator ketersediaan = 0,324, kesukaan = 0,328, uang jajan = 0,114, fast food atau sayuran= 0,530, pengaruh teman = 0,276, media massa = 0,358, pengetahuan gizi = 0,317, yang artinya masing-masing indikator variabel rasional memiliki hubungan yang signifikan dengan konsumsi sayur kecuali indikator uang saku yaitu 0,114 yang memiliki hubungan rendah. Hasil uji korelasi rank spearman pada variabel emosional diperoleh nilai rho pada indikator pengenalan = 0,380, kebanggaan = 0,399, kenyamanan = 0,058, kesehatan = 0,351, keamanan = 0,375, dan kepraktisan = 0,347. Dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator memiliki hubungan yang signifikan dengan konsumsi sayur siswa. Kecuali indikator kenyamanan yaitu 0,058 yang memiliki hubungan rendah.

Downloads

Published

2022-11-21

Issue

Section

Articles