Konstruksi Makna Hidup Keluarga Penyandang Gangguan Jiwa Skizofrenia di RSJ Hidayatullah
Abstract
Stigma masyarakat Probolinggo pada gangguan jiwa sangat kental, bahwa gangguan jiwa merupakan aib bagi keluarga,sehingga berakibat pada penderita gangguan jiwa tidak dibawa ke dokter, psikolog atau psikiater, melainkan disembunyikan, diisolasi, dikucilkan bahkan ada yang sampai dipasung. Dalam penelitian ini peneliti, meneliti keluarga pasien RSJ Hidayatullah yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia. Dengan rumusan masalah pertama, Bagaimanakah konstruksi makna hidup keluarga pasien skizofrenia di RSJ Hidayatullah?,kedua,Bagaimanakah bentuk perilaku konstruksi makna hidup yang ditunjukkan keluarga pasien skizofrenia di RSJ Hidayatullah?.
Peneliti menggunakan perspektif teori dengan mengkolaborasikan antara dialektika sosial proses pencapaian makna hidup dalam teori konstruksi sosial Lukman dan Berger melalui tiga momen simultan eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Serta kebutuhan akan maknadalam Logoterapi yang dikemukakan oleh Viktor E. Frankl bahwa makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, denganpendekatan fenomenologi. Peneliti merasa tepat menggunakan pendekatan fenomenologi, karena untuk mendapatkan hasil yang komprehensif tentang asumsi-asumsi keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia yang dipaparkan dalampenelitian ini menggunakan perspektif responden penelitian. Peneliti dapat ikut langsungberpartipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan keluarga di rumah sakit maupun di rumah.Peneliti menggunakan 2responden utama. Data yangsudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan reduktif fenomenologis selamapengumpulan data berlangsung.
Dari hasil penelitian diperoleh konstruksi makna hidup keluarga pasien skizofrenia selalu melakukan sebuah usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke dalam lingkungan sosio-kulturalnya dan menemukan dirinya sendiri dalam suatu dunia dengan adaptasinya masing-masing.Dan Bentuk perilaku konstruksi makna hidup yang di tunjukkan keluarga pasien skizofrenia dapat dilihat dari dua sikap pesimisme, dan optimisme yang menimbulkan keragaman perilaku yang ditunjukkan keluarga.References
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Basrowi, Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekian.
Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna, Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta: Paramadina.
________, H.D. 2007. Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Baihaqi, MIF. 2008. Psikologi Pertumbuhan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Berger Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Tafsir sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
Boeree, George. 2009. Personality Theories, diterjemah oleh Inyiak Ridwan Muzir. Jakarta: Ar Ruzz Media.
Bungin, H.M Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi (teori paradigma dan diskursus teknologi komunikasi di Jakarta: Prenada Media Grup.
Craib, Ian. 1992. Teori-Teori Sosial Modern: Dari Person Sampai Hebermas. Jakarta: Rajawali Pers.
Davison, Gerald C., John M. Neale, Ann M. Kring. 2006. Psikologi Abnormal Edisi Kesembilan. Jakarta: Rajawali Press.
Frankl, Viktor E. 2004. Man’s Search for Meaning. Terjemahan Lala Hermawati Dharma. Bandung: Nuansa.
Gunarsih, Singgih, D. 1986. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Media.
_______, Singgih, D. 2004. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung media.
Gordon. 1991. Menjadi Orang Tua efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hawari, Dadang. 2012.Skizofrenia Pendekatan Holistik (BPSS) Bio-psiko- sosial-Spiritual. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hurlock, B. Elizabeth. 1995. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Jarvis, Matt. 2000. Teori-Teori Psikologi, Pendekatan Modern untuk Memahami Perilaku, Perasaan dan Pikiran Manusia. Terjemahan SPA-Teamwork. Bandung: Nusa Media.
Kartini, Kartono. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Kuntowijoyo. 2000. Kesadaran dan Perilaku, Menuju Tata Indonesia Baru. Jakarta : Gramedia.
Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.
Moleong, J. Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mundiri. 2010. Logika. Jakarta: Raja Wali Pers.
Muthahhari, Murthada. 2002. Mengapa Kita Diciptakan?, Penjelasan tentang Tujuan Hidup Manusia. Terjemahan Mustamin al-Mandary. Jakarta; Pustaka Zahra.
Parker, Ian. 2008. Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Rahayu, Iin Tri, Tristiadi Ardi Ardani. 2005. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayu Media.
Russell, Bertan. 2007. Sejarah Filsafat Barat. Terjemah Sigit Jatmiko, Agung Prihantoro, Imam Muttaqien, Iamam Baihaqi, Muhammad Shodiq. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Safaria, Triantoro. 2005. Autisme, Pemahaman Baru Untuk Hidup Bermakna Bagi OrangTua. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LkiS.
Smith, Jonathan. 2009. Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2002. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta.
Tracy Marks. 1972. The Meaning of Life According to Seven Philosophers, Psychologists and Theologians. Tufts University.
Sarlito, W. Sarwono. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: P.T Grafindo Persada.