Peran Ekonomi Digital Berbasis Literasi Keuangan Laku Pandai dalam Mendorong Inklusi Keuangan di Indonesia

Authors

  • Sugianto Sugianto UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
  • Ratna Mutiara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
  • Fery Maulana Malik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56013/jebi.v5i2.3615

Keywords:

Ekonomi Digital, Literasi Keuangan, Laku Pandai, Inklusi Keuangan

Abstract

Ekonomi digital memacu perubahan global, termasuk di Indonesia, dengan keuangan inklusif menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan serta mengurangi kesenjangan sosial Artikel ini bertujuan untuk membahas tiga fokus, yang mencangkup pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, perkembangan inklusi keuangan di Indonesia,  serta peran literasi keuangan laku pandai. Studi ini menerapkan metodologi kualitatif dengan jenis penelitian pustaka dan pendekatan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan sebagai kerangka kerja penelitian. Temuan hasil menunjukkan; pertama, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat, diperkirakan mencapai Rp 1.796 triliun pada 2024, didukung e-commerce, ride-hailing, dan fintech. Teknologi digital juga mendorong inovasi di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM, dengan lebih dari 180 juta pengguna internet aktif pada 2023. Kedua, Inklusi keuangan Indonesia tumbuh pesat, ditargetkan 90% pada 2024, didukung fintech, LKD, dan laku pandai. Penggunaan e-money mencapai 772,57 juta unit pada 2022, sementara pandemi mendorong pembukaan 789.025 rekening baru. Ketiga, Program Laku Pandai meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di pedesaan, melalui agen bank tanpa kantor. Agen BRILink mendominasi dengan 422.160 agen pada 2020, membantu pengusaha mikro mengakses tabungan, kredit, dan asuransi, mendukung ekonomi inklusif.

Downloads

Published

2025-09-30

Issue

Section

Articles