Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pesantren Miftahus Saadah Sukorambi Jember

Authors

  • Nur Ali Univeersitas Islam Jember

Abstract

Abstrak: Penggemblengan diri yang dilakukan dalam pesantren mencangkup banyak hal, diantaranya melalui pengkajian kitab kuning. Kitab kuning merupakan karya para ulama islam terdahulu yang ditulis dengan menggunakan bahasa arab tanpa memakai harakat (gundul). Pengkajian kitab kuning ini diperlukan, sebab melalui kitab-kitab kuning inilah para ulama serta santri (umat islam yang mengaji di pesantren) memperdalam kajian keilmuan, terutama yang berhubungan dengan ilmu keagamaan, seperti: al-qur'an, hadits, fiqih, ushul fiqih, aqidah, akhlak/tasawuf dan tata bahasa arab.

Penggemblengan diri atau pembelajaran yang terjadi di pesantren, tidak dapat lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan metode pembelajaran, sebab penggunaan metode pembelajaran yang kurang tespat dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang dilangsungkan. Sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode pembelajaran yang digunakan, bisanya masih berpusat pada guru (teacher center), padahal pada saat ini pola pembelajaran tersebut sudah mulai diubah menjadi berpusat kepada siswa (student center).

Berdasar hal itulah, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pesantren Miftahus Saadah  Jember. Hal ini juga didasarkan kepada kyai, ustadz dan santri yang berada di Pesantren Miftahus Saadah  Jember. Untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi.

Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa di pesantren Miftahus Saadah  dilakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning dari beberapa aspek, yaitu: pengembangan rencana pembelajaran dan metode pembelajaran. Dalam melakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning tersebut, pesantren Miftahus Saadah  menghadapi kendala-kendala sebagai berikut: waktu, sarana dan prasarana, niat santri dan tingkat pemahaman santri. Namun, pesantren Miftahus Saadah  tidak tinggal diam melihat kendala-kendala tersebut, tetapi melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan cara: 1. Melakukan penambahan jam pembelajaran kitab kuning dan melakukan pembelajaran kitab kuning diluar hari aktif mengaji di pesantren, yaitu pada hari sabtu malam ahad. 2. Menggunakan masjid dan aula utama pesantren Miftahus Saadah , ini dilakukan karena kedua tempat tersebut merupakan tempat yang luas dan strategis yang terdapat di pesanten Miftahus Saadah . 3. Pengurus mengadakan tes kepada calon santri yang akan tinggal di pesantren Miftahus Saadah . Tes tersebut diantaranya bertujuan untuk mengetahui niat calon santri yang akan menetap di pesanten Miftahus Saadah  Jember. 4. Perbedaan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh para santri dan santriwati ini dapat diatasi dengan beberapa cara, diantanya: memberikan acuan materi, melakukan pengulangan, memberi kesempatan bertanya, berdiskusi dengan sesama teman, memberi kesempatan kepada para santri untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan sesuai dengan pemahaman santri atau santriwati tersebut.

Kata kunci : Pengembangan, kitab kuning.

Published

2023-04-13

Issue

Section

Jurnal: Pendidikan dan Pembelajaran Dasar