Pengujian Kemampuan Larva Ulat Bambu (Omphisa fuscidentalis) sebagai Hewan Uji Virulensi Bakteri Klebsiella pneumoniae
DOI:
https://doi.org/10.56013/bio.v12i2.2317Abstract
Pneumonia dapat menyebabkan inflamasi berlebihan pada paru-paru maupun inflamasi secara sistemik sehingga bisa menyebabkan kematian pada penderita. Bakteri utama penyebab pneumonia diantaranya Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae. K. pneumoniae memiliki faktor-faktor virulensi yang dapat mempengaruhi tingat keparahan penyakit. Pengujian virulensi suatu bakteri dapat dilakukan salah satunya dengan cara in vivo menggunakan hewan uji. Hewan uji yang umum digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus), mencit (Mus musculus), nematoda transparan (Caenorhabditis elegans), ikan zebra (Danio rerio), ngengat lilin (Galleria mellonela) dan ulat bambu (Omphisa fuscidentalis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan Omphisa fuscidentalis sebagai hewan alternatif untuk menguji virulensi Klebsiella pneumoniae. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental. Perlakuan yang dilakukan berupa penyuntikkan Klebsiella pneumoniae ke larva Omphisa fuscidentallis dengan konsentrasi 104, 105, 106 CFU/larva. Semua perlakuan dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan. Larva O.fuscidentalis diamati pola kematiannya sampai jam ke 72. Hasil yang didapat adalah terdapat pengaruh antara konsentrasi K. pneumoniae dengan jumlah kematian larva ulat O.fuscidentalis. Uji virulensi K. pneumoniae pada konsentrasi 106 CFU/larva adalah konsentrasi yang tercepat dalam membunuh O.fuscidentalis, pada jam ke 24 sejumlah 8 larva dengan kategori 2 Mati Putih (MP), 5 Mati Coklat (MC) dan 1 Mati Hitam (MH).
Kata kunci: Hewan uji, Klebsiella pneumoniae, larva ulat bambu, Omphisa fuscidentalis, pneumonia.