Perlindungan Hukum Pembeli dalam Perjanjian Jual Beli Tanah yang Belum Bersertifikat terhadap Ahli Waris
DOI:
https://doi.org/10.56013/rechtens.v14i1.4221Keywords:
Legal Protection; Agreement; Land Sale And Purchase.Abstract
The purpose of this study is to analyze and explain the legal protection available to buyers of uncertified land in situations where the seller dies before the certification process is completed, especially against heirs' claims in civil law and to identify and explain the legal consequences arising from an uncertified land sale and purchase agreement on the legal protection of buyers from heirs' claims. The method used is the normative legal method with a statutory approach and a conceptual approach. The results of the study are that 1. Legal protection for buyers of uncertified land, in the context of civil law, can refer to several articles of the Civil Code. Articles 832 and 833 of the Civil Code emphasize that heirs inherit the rights and obligations of the testator, including obligations from agreements that have not been fulfilled. If the heirs are negligent in fulfilling these obligations, for example the certification process, the buyer can file a lawsuit for breach of contract based on Article 1243 of the Civil Code to claim compensation. 2. The legal consequences of an uncertified land sale and purchase agreement on the legal protection of buyers from heirs' claims are very vulnerable and high risk. An uncertified land sale and purchase agreement, especially if it is only a private agreement, does not provide a guarantee of legal ownership to the buyer. This opens up a gap for heirs to claim inheritance rights to the land, and the buyer has the potential to lose his rights to the land he has purchased.
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis dan menjelaskan perlindungan hukum yang tersedia bagi pembeli tanah yang belum bersertifikat dalam situasi di mana penjual meninggal dunia sebelum proses sertifikasi selesai, khususnya terhadap tuntutan ahli waris dalam hukum perdata dan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan akibat hukum yang timbul dari perjanjian jual beli tanah yang belum bersertifikat terhadap perlindungan hukum pembeli dari tuntutan ahli waris. Metode yang digunakan adalah metode hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian bahwa 1. Perlindungan hukum pembeli tanah yang belum bersertifikat, dalam konteks hukum perdata, dapat merujuk pada beberapa pasal KUHPerdata. Pasal 832 dan 833 KUHPerdata menegaskan bahwa ahli waris mewarisi hak dan kewajiban pewaris, termasuk kewajiban dari perjanjian yang belum terpenuhi. Jika ahli waris lalai dalam memenuhi kewajiban tersebut, misalnya proses sertifikasi, pembeli dapat mengajukan gugatan wanprestasi berdasarkan Pasal 1243 KUHPerdata untuk menuntut ganti rugi. 2. Akibat hukum perjanjian jual beli tanah yang belum bersertifikat terhadap perlindungan hukum pembeli dari tuntutan ahli waris adalah sangat rentan dan berisiko tinggi. Perjanjian jual beli tanah yang belum bersertifikat, terutama jika hanya berupa perjanjian di bawah tangan, tidak memberikan jaminan kepemilikan yang sah kepada pembeli. Hal ini membuka celah bagi ahli waris untuk menuntut hak waris atas tanah tersebut, dan pembeli berpotensi besar kehilangan haknya atas tanah yang telah dibelinya.
Kata Kunci:
Perlindungan Hukum, Perjanjian, Jual-Beli Tanah
References
Adriyansah, Ade. “Kedudukan Hukum Putusan No. 200/Pdt.G/2008/Pn.Smg Dalam Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Tanah Melalui Pendekatan Restorative Justice.” In Jurnal Ius Constituendum, 3:1, 2018. https://doi.org/10.26623/jic.v3i1.860.
Agustini, Rafika P, Audrey A Putri, Dinda Wibowo, Linzy M Husna, and Cindy Y Wandita. “Tinjauan Yuridis Akibat Hukum Terhadap Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli.” Action Research Literate 8, no. 7 (2024). https://doi.org/10.46799/arl.v8i7.458.
Ambarsari, Ningrum, and Noor Azizah. “Urgensi Pendaftaran Pada Tanah Yang Belum Bersertifikat.” Al-Adl : Jurnal Hukum 11, no. 1 (June 26, 2019): 91. https://doi.org/10.31602/al-adl.v11i1.2021.
Bustam, Bustam, Syahruddin Nawi, and Hamza Baharuddin. “Konflik Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Di Kabupaten Maros.” Journal of Lex Theory (JLT) 1, no. 1 (October 14, 2020): 162–80. https://doi.org/10.52103/jlt.v1i1.206.
Dina Setiani, and Ah Kholishayatuddin. “Praktik Jual Beli Tanah Di Bawah Tangan Perspektif Hukum Islam Dan Undang - Undang Pertanahan.” In Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum Dan Filantropi, 4:87–100, 2022. https://doi.org/10.22515/alhakim.v4i1.5149.
Faisal, Muhammad. “The Legal Protection for a Good Faith Buyer Under a Court Decision.” In Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 27:362, 2015. https://doi.org/10.22146/jmh.15892.
Hamdaliah, Hamdaliah. “Perlindungan Hukum Bagi Pihak Pembeli Yang Beritikad Baik Dalam Jual Beli Tanah.” Lambung Mangkurat Law Journal 1, no. 2 (2016). https://doi.org/10.32801/lamlaj.v1i2.16.
Hidayat, Endang Mukhlis. “Jual Beli Hasil Perkebunan Dengan Sistem Tebasan Di Desa Karoya, Cipicung, Kabupaten Kuningan.” Al Mashalih - Journal of Islamic Law 3, no. 2 (2022): 105–16. https://doi.org/10.59270/mashalih.v3i2.139.
Hidayat Putri, Zora Febriena Dwithia. “Penyuluhan Hukum Masyarakat Tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli.” In Jurnal Dedikasi Hukum, 1:135–43, 2021. https://doi.org/10.22219/jdh.v1i2.17356.
Krisnawati, Ferryani, and Prosawita Ririh Kusumasari. “Penyelesaiaan Sengketa Harta Warisan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.” Cakrawala Hukum: Majalah Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma 24, no. 2 (2022): 9–17. https://doi.org/10.51921/chk.v24i2.203.
Laksmono, Olivia, and I Made Pria Dharsana. “Keabsahan Dan Kepastian Hukum Jual Beli Tanah Berdasarkan Akta Di Bawah Tangan Yang Dibuat Dihadapan Kepala Desa.” Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 8, no. 4 (April 14, 2023): 2566–76. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v8i4.11661.
Liani, Miranda Nissa Hilal, and Atik Winanti. “Hak Masyarakat Hukum Adat Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah Ulayat Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.” In SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 8:159–72, 2021. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i1.19395.
Maulida, Rizky, and H. Arba Arba. “Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Yang Beritikad Baik Dalam Jual Beli Tanah.” In Private Law, 1:71–80, 2023. https://doi.org/10.29303/prlw.v1i1.2709.
Rahma, Fathia Firli, and Prihati Yuniarlin. “Pengesahan Perjanjian Jual Beli Tanah Di Bawah Tangan Melalui Pengadilan Untuk Balik Nama Sertipikat Hak Milik.” Unes Law Review 6, no. 1 (2023): 640–49. https://review-unes.com/https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/.
Rahmadanil, Rahmadanil, and Yulia Mirwati Yulia Mirwati. “Legalisasi Kekuatan Hukum Jual Beli Tanah Tidak Bersertifikat Dalam Persperktif Uu No 5 Tahun 1960.” Journal of Social and Economics Research 5, no. 1 (2023): 022–033. https://doi.org/10.54783/jser.v5i1.66.
Ramadhan, Rendiyan, and Sukirno Sukirno. “Akibat Hukum Jual Beli Tanah Kredit Perumahan Rakyat Melalui Oper Kredit.” In Notarius, 15:191–203, 2022. https://doi.org/10.14710/nts.v15i1.46034.
Retnowati, Tutiek, and Widyawati Boediningsih. “Kekuatan Hukum Pembeli Tanah Petok D Yang Tidak Diakui Jual Belinya Oleh Ahli Waris.” E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA, 2023. https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2215.
Rosalind, Maria, and Retno Dewi Pulung Sari. “Wanprestasi Badan Usaha Dalam Perjanjian Kerjasama Operasional.” JURNAL RECHTENS 12, no. 1 (June 19, 2023): 83–100. https://doi.org/10.56013/rechtens.v12i1.2041.
Sakti, Socha Tcefortin Indera, and Ambar Budhisulistyawati. “Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Tanah Letter C Di Bawah Tangan.” Jurnal Privat Law 8, no. 1 (February 2, 2020): 144. https://doi.org/10.20961/privat.v8i1.40388.
Sastrawan, I Putu Dody, I Gusti Nyoman Guntur, and Dwi Wulan Titik Andari. “Urgensi Penguatan Hak Atas Tanah Druwe Desa Di Bali.” Tunas Agraria 1, no. 1 (August 20, 2018). https://doi.org/10.31292/jta.v1i1.6.
Setiadi, Wicipto, Muhammad Arafah Sinjar, and Heru Sugiyono. “Implementasi Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Dikaitkan Dengan Model Jual Beli Tanah Menurut Hukum Adat Di Tanjungsari, Kabupaten Bogor.” In Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 8:99, 2019. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v8i1.296.
Setiarto, Anggita Yuniarsih, and Aisyah Ayu Musyafah. “Tinjauan Yuridis Pembuatan Perjanjian Akta Jual Beli Tanah Waris Yang Tidak Dibagi (Studi Kasus Di Kantor PPAT Brebes).” In JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6:6234–43, 2023. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i8.2289.
Sihotang, Amri Panahatan, Gita Novita Sari, Zaenal Arifin, and Muhammad Isro Wahyudin. “Pembatalan Perjanjian Jual Beli Tanah Oleh Penjual Karena Pembeli Wanprestasi.” Jurnal Usm Law Review 6, no. 3 (2023): 1210. https://doi.org/10.26623/julr.v6i3.7502.
Syahputra, M Afit, and R. Ismala Dewi. “Kekuatan Hukum Akta Jual Beli Yang Tidak Mengikutsertakan Seluruh Ahli Waris Sebagai Para Pihak.” In Jurnal Ilmiah Mandala Education, Vol. 8, 2022. https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3521.
Tandey, Anastassia Tamara, Ignasius Christian Sompie, Chrispinus Zina, and Novalita Eka Christy Pihang. “Pelaksanaan Hak Mutlak Ahli Waris Terhadap Surat Wasiat/Testamen Yang Menyimpang Dari Ketentuan Legitieme Portie Burgerlijk Wetboek (BW).” In Jurisprudentie : Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum, 7:30, 2020. https://doi.org/10.24252/jurisprudentie.v7i1.12563.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arif Junianto, Deity Yuningsih, Rima Anggriyani, Wahyudi Umar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.