Skrining Fitokimia dan Uji Antibakteri Senyawa Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)Terhadap Staphylococcus aureus.

Authors

  • Reza Anindita Anindita STIKes Mitra Keluarga
  • Helmi Yolanda STIKes Mitra Keluarga Bekasi Timur
  • Maulin Inggriani

DOI:

https://doi.org/10.56013/bio.v11i2.1644

Abstract

Staphylocococcus aureus dalam beberapa kasus berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit dan jaringan internal sehingga memicu penyakit sistemik yang berbahaya bagi manusia. Saat ini terapi pengobatan infeksi akibat S. aureus dilakukan menggunakan antibiotik. Tetapi penggunaan antibiotik seringkali menyebabkan masalah resistensi dan menimbulkan fenomena MRSA atau  Methicillin-Resistant  S.aureus.Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pencarian bahan alam alternatif yang berpotensi sebagai antibakteri. Salah satunya adalah jeruk lemon (Citrus limon). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran skrining fitokimia dan mengevaluasi kembali kemampuan aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah jeruk lemon terhadap pertumbuhan S. aureus dengan konsentrasi 20%,40%,60%,80%, dan 100%. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan sampel penelitian berupa kulit buah jeruk lemon sebanyak 10 kg dari Pasar Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Prosedur penelitian ini meliputi penyiapan sampel, ekstraksi dengan metode masertasi, skrining fitokimia secara kualitatif, dan uji senyawa antibakteri ekstrak etanol kulit buah jeruk lemon 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dengan metode Kirby Baeur. Pada penelitian digunakan kontrol positif berupa antibiotic vankomisin 30 µg dan kontrol negatif berupa aquades steril. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil rendeman ekstrak kental etanol kulit buah jeruk lemon menghasilkan warna cokelat kekuningan dengan bau khas aromatik. Uji skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah jeruk lemon menunjukkan positif tanin, fenolik (fenol), flavonoid, saponin, terpenoid, dan negatif alkaloid. Adapun pemberian ekstrak etanol kulit buah lemon dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% mampu menghambat S.aureus dengan diameter zona hambat secara berurutan sebesar  1.5 mm, 1.8 mm, 2.3 mm, 2.8 mm, dan 3.5 mm dengan kategori resisten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak etanol kulit buah lemon tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan S.aureus.

Downloads

Published

2022-10-30

How to Cite

Anindita, R. A., Yolanda, H. ., & Maulin Inggriani. (2022). Skrining Fitokimia dan Uji Antibakteri Senyawa Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)Terhadap Staphylococcus aureus. JURNAL BIOSHELL, 11(2), 100–112. https://doi.org/10.56013/bio.v11i2.1644